Sabtu, 03 Desember 2011

Teman Sesungguhnya

Sewaktu kita duduk di taman kanak-kanak, kita berpikir kalau seorang teman yang
baik adalah teman yang meminjamkan krayon warna merah ketika yang ada hanyalah
krayon warna hitam.

Di sekolah dasar, kita lalu menemukan bahwa seorang teman yang baik adalah teman
yang mau menemani kita ke toilet, menggandeng tangan kita sepanjang koridor
menuju kelas, membagi makan siangnya dengan kita ketika kita lupa membawanya.

Di sekolah lanjutan pertama, kita punya ide kalau seorang teman yang baik adalah
teman yang mau menyontekkan PR-nya pada kita, pergi bersama ke pesta dan
menemani kita makan siang.

Di SMA, kita merasa kalau seorang teman yang baik adalah teman yang mengajak
kita mengendarai mobil barunya, meyakinkan orang tua kita kalau kita boleh
pulang malam sedikit, mau mendengar kisah sedih saat kita putus dari pacar.

Di masa berikutnya, kita melihat kalau seorang teman yang baik adalah teman yang
selalu ada terutama di saat-saat sulit kita, membuat kita merasa aman melalui
masa-masa seperti apapun, meyakinkan kita kalau kita akan lulus dalam ujian
sidang sarjana kita.

Dan seiring berjalannya waktu kehidupan, kita menemukan kalau seorang teman yang
baik adalah teman yang selalu memberi kita dua pilihan yang baik, merangkul kita
ketika kita menghadapi masalah yang menakutkan, membantu kita bertahan
menghadapi orang-orang yang hanya mau mengambil keuntungan dari kita, menegur
ketika kita melalaikan sesuatu, mengingatkan ketika kita lupa, membantu
meningkatkan percaya diri kita, serta menolong kita untuk menjadi seseorang yang
lebih baik.

Dan terlebih lagi, menerima diri kita apa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar